Bisnis.com, JAKARTA— Harga nikel naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari di London jelang rilis data Depatermen Perdagangan yang diprediksi akan menunjukkan peningkatan pesanan untuk pabrik di Amerika Serikat, pengguna kedua terbesar logam industri.
Nikel di London Metal Exchange (LME) naik sebanyak 0,7% setelah bertengger di level terendah dalam dua minggu terakhir, sehari sebelumnya. Adapun menurut survei terhadap para ekonom yang dilakukan Bloomberg, pesanan manufaktur baru di AS melonjak 11% pada Juli dari bulan sebelumnya.
Daniel Hynes, analis Australia and New Zealand Banking Group Ltd., mengatakan fokus para investor saat ini tertuju pada angka manufaktur yang akan memengaruhi tingkat permintaan.
Nikel untuk pengiriman tiga bulan naik 0,3% menjadi $18.604 per metrik ton pada hari ini, Rabu (3/9/2014), pukul 10:03 waktu Hong Kong. Sebelumnya, nilai logam mulia tersebut anjlok ke angka $18.550 per metrik ton, penutupan terendah sejak 19 Agustus.