Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan kurs rupiah pada perdagangan hari ini, Senin (25/8/2014) diperkirakan mendapat tekanan penguatan indeks dolar Amerika Serikat.
“Penguatan tajam dollar index berpeluang mendorong pelemahan rupiah yang sudah mulai terbatas ruang penguatannya,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima pagi ini, Senin (25/8/2014).
Di luar perkembangan ekonomi global dan domestik, ujarnya, ke depan investor akan mulai mengalihkan perhatiannya terhadap kebijakan pemerintahan baru Jokowi-JK.
Rangga mengatakan rupiah menguat hingga ke Rp11.673 pada Jumat (22/8/2014), setelah MK memutuskan menolak seluruh gugatan pilpres. Sementara itu IHSG justru terkoreksi, mayoritas mata uang Asia juga menguat cukup tajam.
“Kombinasi antara pernyataan (Gubernur Fed) Yellen yang menyiratkan optimisme terhadap pemulihan ekonomi AS serta konflik di Ukraina yang kembali memanas, berhasil mempertahankan tren penguatan dollar index,” kata Rangga.
Di sisi lain, ujarnya, yield obligasi AS (UST) untuk tenor 10 tahun turun drastis hingga 2,4% hingga penutupan pada Sabtu dini hari.
“Malam ini hanya ditunggu data PMI AS,” kata Rangga.