Bisnis.com, JAKARTA—PT Indo Premier Investment Management (IPIM) mencatat dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) total lima produk Exchange Traded Fund (ETF) miliknya per 12 Agustus 2014 telah mencapai Rp948 miliar.
Angka tersebut meningkat nyaris 3.700%, mengingat posisi dana kelolaan pada Agustus 2011 yang hanya sebesar Rp25 miliar.
Diah Sofiyanti, Direktur Indo Premier Investment Management mengatakan pelan-pelan produk investasi jenis ini mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia.
“ETF atau reksa dana yang diperdagangkan di bursa ini sebenarnya bukan hal yang baru. Sosialisasinya memang masih kurang tapi pelan-pelan ada hasilnya,” ujarnya, Rabu (13/8/2014).
Diah yang biasa dipanggil Ofie ini mengatakan produk investasi jenis ini di Indonesia memang belum sebegitu popular dibandingkan dengan di luar negeri, seperti Amerika Serikat. Di AS, 40% dana pensiun dan asuransi itu sudah investasi di ETF.
“Dengan investasi di ETF, investor tidak perlu bingung memilih dari 500 saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Apalagi bagi investor yang memiliki dana terbatas,” jelas Ofie.
Produk ETF diluncurkan pertama kali di Indonesia pada 2007, yaitu Premier ETF LQ-45 dan Bahana ABF Bond Index. Lalu dua produk ETF ini sempat mengalami mati suri cukup panjang karena kurangnya sosialisasi mengenai ETF.
Baru pada akhir 2011, ETF kembali bangkit dan sosialisasi mengenai ETF mulai digencarkan. Selain dana kelolaan yang meningkat, jumlah pengguna ETF juga meningkat.
Berdasarkan catatan IPIM, dalam tiga tahun terakhir, pengguna ETF sudah berkembang sangat pesat kini menjadi 50 investor institusi dan ratusan investor ritel melalui lebih dari 20 perusahaan sekuritas. Padahal pada Agustus 2011, jumlah investor institusi hanya ada dua.
“Dulu investor dari BUMN itu sampai 80%, sekarang sudah lebih seimbang,” tambah Ofie.
Adapun dari enam ETF di Indonesia saat ini, lima di antaranya adalah produk besutan IPIM. Lima produk IPIM itu adalah Premier ETF LQ45 (R-LQ45X), Premier ETF IDX30 (XIIT), Premier ETF Syariah JII (XIJI), Premier ETF Indonesia Consumer (XIIC), dan terakhir adalah Premier ETF SMInfra18 (XISI) yang baru diluncurkan pada 6 Maret 2014.
Bulan depan, IPIM segera menerbitkan dua produk baru yaitu Premier ETF Sri-Kehati dan ETF Finansial yang segera menyusul setelahnya. IPIM menargetkan tambahan dana kelolaan dari kedua produk itu masing-masing sebesar Rp100 miliar hingga akhir 2015.