Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan tren pelemahan rupiah diperkirakan bertahan pada hari ini, Senin (4/8/2014).
“Tren pelemahan rupiah diperkirakan bertahan. Neraca perdagangan ditunggu,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (4/8/2014).
Rangga memperkirakan data neraca perdagangan yang dirilis BPS hari ini kembali ke wilayah defisit di kisaran US$300 juta-US$400 juta, sehingga akan makin mendukung sentimen pelemahan rupiah.
Inflasi bulanan diperkirakan masih akan tinggi, yaitu di kisaran 0.9-1% MoM. Namun tetap akan memberikan sentimen positif, karena angka tahunan yang berpeluang turun hingga 4,5%-4,6% YoY atau sudah masuk ke dalam target inflasi BI yang 4,5% (±1%).
Rangga mengemukakan indeks dolar masih konsisten mempertahankan tren penguatannya, terutama semenjak pengumuman PDB kuartal II/2014 Amerika Serikat yang jauh membaik.
Di samping itu kembali dipangkasnya besaran stimulus bank sentral AS Federal Reserve bulanan ke US$25 miliar pada minggu lalu.
Rangga mengatakan tren penguatan mulai melandai, setelah pada Jumat malam tingkat pengangguran AS diumumkan naik.
Dampak tren penguatan dolar di pasar keuangan global, tambahnya, masih terasa hingga Jumat sore. Ditandai hampir seluruh mata uang Asia melemah terhadap dolar.