Bisnis.com, JAKARTA- Badan Pusat Statistik hari ini, Senin (4/8/2014) akan merilis sejumlah data makro ekonmi Indonesia yang juga akan mempengaruhi pasar obligasi dalam negeri.
Sekretaris Umum Forum Komunikasi CSA (FK – CSA) Reza Priyambada mengatakan di awal pekan ini, meski kemungkinan aktivitas transaksi belum seramai biasanya , pasar tetap mencermati rilis data-data ekonomi yang akan dikeluarkan BPS.
”Bila rilis data-data tersebut masih mengindikasikan ekonomi Indonesia masih cukup tahan, maka pasar obligasi pun bertahap akan mengalami kenaikan,” kata Reza dalam risetnya.
Dikemukakan dengan minimal perubahan harga obligasi rerata sebanyak 75-95 bps. Namun jika yang terjadi sebaliknya, maka harga obligasi pun akan terkoreksi.
Mengingat aksi profit taking pelaku pasar mengamankan posisi terhadap kondisi yang mengkhawatirkan, dengan potensi pelemahan hingga minimal rerata 25-30 bps.
”Setelah sentimen pilpres telah usai, selanjutnya pasar obligasi akan kembali dipengaruhi oleh kondisi perekonomian Indonesia,” kata Reza.
Apalagi, ujarnya, di tengah masih melambatnya kondisi perekonomian global, terutama IMF juga telah kembali menurunkan peringkat ekonomi global, termasuk Indonesia. Pelaku pasar kian menantikan rilis data-data ekonomi Indonesia.