Bisnis.com, JAKARTA- Laju bursa saham Asia menguat sepanjang pekan ini.
Sekretaris Umum Forum Komunikasi CSA (FK – CSA) Reza Priyambada mengatakan bursa saham Asia mengawali pekan ini di zona hijau, seiring kembali turunnya mata uang yen.
Kenaikan tipis industrial production Jepang yang diiringi ekspektasi akan hasil pertemuan BoJ yang masih akan mempertahankan paket stimulusnya, dan kenaikan target kepemilikan atas saham di pengelolaan dana pensiunnya turut juga direspons positif.
Tak ketinggalan, ujarya, ekspektasi kinerja yang melampaui estimasi pada emiten utilitas dan konsumer China turut menambah sentimen positif.
Bursa saham Asia masih melanjutkan penguatannya seiring masih melemahnya laju nilai tukar yen dan imbas menghijaunya laju bursa saham AS dan Eropa.
Optimisme akan lebih baik dari estimasi terhadap kinerja para emiten dan rilis kenaikan di atas estimasi new yuan loansChina turut menopang penguatan.
Meski rilis PDB China menunjukkan peningkatan, hanya HSI yang merespons positif dan laju bursa saham China. Lainnya berakhir negatif seiring ekspektasi negatif terhadap adanya IPO baru yang bernilai besar, dapat menarik sebagian besar dana di pasar dan masih dinilai mahalnya saham small caps sehingga memicu aksi jual.
Sementara itu Nikkei melemah dipicu aksi jual pada saham-saham asuransi dan pembiayaan konsumen.
Kembali melemahnya bursa saham China dan Jepang membuat hampir mayoritas bursa saham Asia berada di zona merah yang dipicu aksi jual pada saham otomotif China; kembali naiknya yen, dan imbas pengenaan sanksi kepada Rusia oleh AS sehingga berakibat pelemahan pada saham-saham produsen energi.
Termasuk juga berita tertembaknya pesawat Malaysia Airlines yang direspons negatif, tetapi dapat diimbangi dengan meningkatnya saham-saham properti China yang membantu indeks saham China dan beberapa indeks lainnya berada di zona hijau.