Bisnis.com, JAKARTA--Malaysia Airlines System Bhd. mengalami masa-masa sulit baik dari sisi finansial maupun insiden yang terjadi setahun terakhir. Apakah Malaysia Airlines bisa bangkrut?
Maskapai penerbangan asal negeri Jiran, Malaysia Airlines (MAS), sebelum terjadi dua insiden besar terhadap pesawatnya pada tahun ini, sebenarnya tengah menghadapi persoalan finansial.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, kinerja maskapai penerbangan milik pemerintah Malaysia ini terpuruk sepanjang tahun lalu. Pada 2013, MAS mencatat kerugian hingga 1,17 miliar Ringgit Malaysia atau setara dengan Rp3,5 triliun.
Kinerja MAS yang dipublikasikan pada Februari 2014 tersebut mencatatkan kerugian pada 2013 itu, melonjak hingga tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang membukukan kerugian RM432,58 juta.Tahun lalu, pendapatan MAS mencapai RM15,1 miliar atau naik 10% ketimbang periode 2012. Bahkan, jumlah penumpang MAS juga tercatat meningkat hingga 30%.
Akan tetapi, pengeluaran biaya maskapai ini juga naik 10% menjadi RM14,9 miliar akibat tingginya harga bahan bakar. Selain itu, nilai tukar ringgit Malaysia dan kompetisi bisnis juga menyumbang pembengkakan kerugian MAS sepanjang tahun lalu.
Perusahaan yang dipimpin oleh Ahmad Jauhari Bin Yahya sebagai Group CEO ini sahamnya dikuasai 70% oleh Khazanah Nasional Berhard, perusahaan investasi milik pemerintah. Sisanya dimiliki publik.
Dikutip dari Bloomberg, saham Malaysia Airlines ditutup anjlok 11,11% menjadi RM0,200 per lembar atau turun 0,025 poin pada perdagangan Jumat (18/7).
Saham MAS rata-rata diperdagangkan pada level 0,185-0,205 per lembar dan setahun terakhir imbal hasil saham ini minus 35,48%.Maskapai yang memiliki kapitalisasi pasar di bursa saham Malaysia sebesar RM3,34 miliar itu membukukan pendapatan sebesar RM3,5 miliar pada kuartal I/2014. Namun, kerugian yang diderita awal tahun ini mencapai RM443,3 juta dan marjin keuntungan negatif 12,55%.
Pemegang saham sepertinya harus menelan pil pahit karena tercatat maskapai ini terakhir meraup keuntungan bersih empat tahun silam atau pada 2010.Pada 8 Maret 2014, pesawat MH370 milik Malaysia Airlines hilang bersama 239 penumpangnya. Pesawat dalam penerbangan terjadwal dari Kuala Lumpur menuju Beijing.Perdana Menteri Najib Razak mengumumkan kemudian bahwa pesawat tersebut dinyatakan jatuh di Samudera Hindia. Hingga saat ini, belum ada kejelasan nasib pesawat tersebut.
Kini, nasib nahas kembali merundung Malaysia Airlines. Pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak di wilayah udara Ukraina, 298 penumpang dan awak pesawat tewas termasuk 12 penumpang diantaranya adalah warna negara Indonesia.Pesawat Boeing 777-200ER dengan kode penerbangan MH17 yang sedang dalam penerbangan terjadwal dari Amsterdam ke Kuala Lumpur, jatuh di wilayah timur Ukraina.