Bisnis.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali memangkas nilai emisi obligasi hingga Rp2 triliun menjadi hanya Rp1,699 triliun dari rencana awal Rp3,7 triliun.
Presiden Direktur PT Danareksa Sekuritas Marciano Herman sebagai penjamin emisi (underwriter) mengatakan penurunan nilai emisi obligasi tersebut dilakukan berdasarkan kebutuhan emiten.
"Karena kami hanya menyajikan bookbuilding, mereka menghitung berapa kebutuhan obligasi tersebut," ungkapnya kepada Bisnis.com, Senin (7/7/2014).
Setelah penawaran umum obligasi I Pupuk Indonesia 2014, pada 3 Juli lalu, jumlah pokok obligasi yang diterbitkan sebesar Rp1,699 triliun. Sebelumnya, perseroan mengoreksi nilai emisi obligasi dari Rp3,7 triliun menjadi Rp2,15 triliun.
Menurutnya, permintaan terhadap obligasi Pupuk Indonesia masih cukup tinggi. Namun, sebagian besar investor memilih untuk harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan kupon bunga acuan obligasi.
Obligasi tersebut terbagi dalam 2 seri. Pertama, yakni seri A dengan nilai Rp558 miliar. Obligasi seri A ini memiliki kupon bunga 9,625% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun.
Kedua, seri B yang ditawarkan sebesar Rp1,131 triliun dengan bunga obligasi sebesar 9,95% per tahun. Jangka waktu yang ditetapkan untuk seri B adalah 5 tahun.
Kupon yang ditentukan sebelum dilakukan proses bookbuilding, dinilai kemudian berubah karena adanya kenaikan kurs dollar Amerika Serikat. Kenaikan nilai tukar itu mendorong pergerakan suku bunga sehingga investor meminta kupon yang lebih tinggi.