Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Selasa (1/7/2014) berpotensi menguat.
“Rupiah diperkirakan berlanjut menguat,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (1/7/2014).
Rangga mengatakan rupiah menguat ke 11.875, memimpin penguatan mata uang di Asia.
Dikemukakan selain faktor turunnya harga minyak, harapan turunnya inflasi serta membaiknya posisi neraca perdagangan, yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, menambah optimistis rupiah kuat.
“Data regional memburuk, dollar index ke bawah 80,” kata Rangga.
Walaupun penjualan rumah membaik, ujarnya, memburuknya data aktivitas produksi regional mengantarkan dollar index untuk turun ke bawah 80.
Di sisi lain, ujarnya, euro terus menguat mendekati 1,37. Kenyataan bahwa perang di Irak sama sekali tidak memengaruhi produksi minyak berhasil membawa harga minyak Brent turun ke US$112.37/ barel.
“Pagi ini ditunggu data Manufacturing PMI China yang diperkirakan membaik,” kata Rangga.
Pergerakan rupiah/US$
Tanggal | Rp/US$ |
30/6 | 11.875 |
27/6 | 11.995 |
26/6 | 12.099 |
Sumber: Bloomberg Dollar Index, 2014