Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Sub Rekening Efek Naik 13,56%

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah Sub Rekening Efek yang tercatat selama setahun terakhir naik sebesar 13,56% dari 359.333 menjadi 408.045.
Kantor BEI. Jumlah Sub Rekening Efek Naik 13,56%/Bisnis
Kantor BEI. Jumlah Sub Rekening Efek Naik 13,56%/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah Sub Rekening Efek yang tercatat selama setahun terakhir naik sebesar 13,56% dari 359.333 menjadi 408.045.

Direktur Utama KSEI Heri Sunaryadi menyatakan kenaikan tersebut sejalan dengan pertumbuhan jumlah Single Investor Identification (SID) yang naik sekitar 13% dari 281.256 pada 2012 menjadi 320.506 pada 2013.

 “Peningkatan kinerja KSEI tahun lalu juga ditandai dengan meningkatnya jumlah efek yang tercatat di KSEI sebesar 5,66% dari 1.112 pada 2012 menjadi 1.175 pada 2013,” ujarnya dalam keterangan resmi usai RUPS Tahunan, Kamis (19/6/2014).

 Meski demikian, dari sisi nilai terjadi penurunan aset yang tercatat di KSEI sebesar 4,91% dari Rp2.762,22 triliun menjadi Rp 2.626,35 triliun.

Penurunan total aset itu selain disebabkan oleh kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merosot pada periode Juni—Juli 2013, juga karena adanya penarikan saham scripless menjadi scrip dengan nilai yang cukup besar pada September 2013.

Di sisi lain, kenaikan tercatat pada jumlah pemanfaatan fasilitas AKSes atau Acuan Kepemilikan Sekuritas oleh investor sepanjang 2013, yang naik sebesar 17,34% dibandingkan dengan 2012.

“Meski mengalami peningkatan, secara keseluruhan total investor yang memanfaatan fasilitas AKSes saat ini baru menembus angka 42.000 dan belum mencapai jumlah yang diharapkan,” ujar Heri.  

Adapun dari segi keuangan, kinerja 2013 KSEI ditunjukkan dengan jumlah laba komprehensif tahun berjalan yang turun sekitar 8% dari Rp137 miliar pada 2012 menjadi Rp126 miliar pada 2013.

Namun secara operasional, dari tahun ke tahun KSEI masih mencatatkan kinerja keuangan yang sehat, dengan pertumbuhan rata-rata laba komprehensif sebesar 13% selama lima tahun terakhir (2009—2013).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper