Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang pengumuman hasil rapat dan keputusan kebijakan The Federal Reserve nanti malam, nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan tertekan hingga esok hari.
Analis dan Corporate Trainer PT Millennium Penata Futures Suluh Adil Wicaksono menjelaskan selain kondisi politik yang memanas menjelang pilpres 2014, hasil rapat The Fed juga ikut menekan pergerakan rupiah pada hari ini.
Berdasarkan pantauan Bisnis, rupiah sempat menembus Rp12.027 per dolar AS pada sesi I. Adapun sepanjang hari ini rupiah bergerak pada kisaran Rp11.920-Rp12.027 per dolar AS.
“Dolar AS sedang menguat, termasuk terhadap rupiah menjelang keputusan The Fed. Ada spekulasi The Fed akan naikkan suku bunga acuan lebih cepat dari perkiraan. Pelemahan rupiah ke Rp12.000 per dolar AS diperkirakan masih akan terjadi hingga esok hari,” paparnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (18/6/2014).
Dia memprediksi rupiah masih berpotensi melemah ke atas Rp12.000 per dolar AS pada perdagangan esok hari.
“Kemungkinannya melemah ke Rp12.070 per dolar AS hingga Rp12.100 per dolar AS esok hari. Untuk support saat ini berada di level Rp11.700 per dolar AS hingga Rp11.800 per dolar AS,” tambahnya.
Dia memprediksi pelemahan rupiah belum akan mencapai Rp12.500 per dolar AS atau Rp13.000 per dolar AS karena Bank Indonesia akan menjaga nilai tukar tersebut.
“Pelemahan tidak akan sampai Rp13.000 per dolar AS, karena seharusnya jika sudah di atas Rp12.100 per dolar AS BI pasti akan ambil tindakan, entah itu kebijakan strategis ataupun intervensi langsung,” tuturnya.