Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi akan terkoreksi mulai akhir Juli dan terus turun hingga November 2014, jika Prabowo Subianto terpilih menjadi presiden dalam pemilu 9 Juli mendatang.
Hal itu terungkap dalam riset Samuel Sekuritas Indonesia yang disusun oleh Head of Equity Research Joseph Pangaribuan dan dirilis pada 3 Juni 2014.
Riset itu menyebutkan bahwa pasar akan terkoreksi signifikan jika Prabowo memenangkan pemilu presiden pada 9 Juli mendatang, karena pasar meragukan kemampuan Prabowo untuk membawa kemajuan yang positif bagi Indonesia.
Ada tiga alasan utama mengapa pasar meragukan kemampuan Prabowo. Pertama karena Prabowo tidak punya rekam jejak di pemerintahan. Prabowo saat ini adalah seorang pengusaha dan Letnan Jenderal TNI (Purn).
Kedua, Prabowo diyakini sebagai salah satu dari pihak yang bertanggungjawab dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pada kerusuhan 1998 lalu.
Ketiga, Prabowo membangun koalisi besar yang akan menimbulkan banyak kompromi di antara kepentingan yang berbeda-beda dari masing-masing partai yang terlibat.
“Meski demikian, kami melihat ada potensi IHSG rebound jika Prabowo bisa memastikan bahwa tidak ada ketidakstabilan keamanan di Indonesia dan tidak akan memaksakan suatu kebijakan bodoh yang akan menyebabkan ketidakstabilan ekonomi,” tulis riset itu seperti dikutip, Selasa (17/6/2014).
Namun, rebound itu diperkirakan baru mulai pertengahan November 2014. Selain itu, indeks juga diperkirakan bisa reli jika Prabowo mampu menghapus kekhawatiran pasar tentang kemampuannya dengan cara menjalankan pemerintahan dengan baik.
Samuel Sekuritas memperkirakan indeks akan bergerak stagnan hingga pertengahan Juli, dan mulai terkoreksi sejak akhir Juli hingga November 2014 ke level 4.700—4.800. Adapun pada Selasa (17/6/2014), IHSG ditutup menguat 24,06 poin atau 0,49% ke level 4.909,52.
Namun perlu diingat bahwa riset ini dibuat sebelum debat capres dan cawapres serta sebelum mayoritas kader Partai Demokrat menyatakan dukungannya terhadap capres dan cawapres nomor urut 1, yaitu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
