Bisnis.com, JAKARTA—PT Pupuk Indonesia (Persero) menerbitkan obligasi senilai Rp3,7 triliun yang akan digunakan untuk suntikan modal kepada anak usaha.
Perseroan melakukan paparan publik dan due diligence pada hari ini, Selasa (17/6/2014). Holding BUMN sektor pupuk itu dirilis dalam dua seri, yakni seri A dengan jangka waktu 3 tahun dan seri B dengan tenor 5 tahun.
Dana hasil penerbitan obligasi itu akan digunakan untuk sejumlah pengembangan usaha entitas anak Pupuk Indonesia. Pertama, 41% akan diberikan sebagai pinjaman kepada PT Pupuk Iskandar Muda yang akan digunakan untuk melunasi pinjaman bank.
Kedua, 32% akan diberikan sebagai pinjaman kepada PT Pupuk Kalimantan Timur yang akan digunakan untuk pengembangan usaha dan modal kerja.
Ketiga, 8% akan diberikan sebagai pinjaman kepada PT Pupuk Indonesia Logistik yang akan digunakan untuk pengembangan bisnis logistik dan niaga.
Keempat, 12% akan diberikan sebagai pinjaman kepada entitas yang akan dibentuk oleh perseroan. Entitas tersebut berencana mengembangkan usaha dalam bidang energi.
Kelima, 7% akan diberikan sebagai pinjaman kepada entitas yang akan dibentuk oleh perseroan dalam pengembangan bisnis properti.
Dalam aksi korporasi itu, Pupuk Indonesia menunjuk empat penjamin emisi (underwriter), yakni PT BCA Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT HSBC Securities Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas.
Fitch Ratings menegaskan peringkat AAA (idn) untuk Pupuk Indonesia dengan prospek stabil. Dalam keterangan resmi, Fitch menyampaikan rating holding produsen pupuk pelat merah itu berdasarkan dukungan pemerintah yang kuat dalam bentuk subsidi (public service obligation/PSO) dan prioritas alokasi gas.