Bisnis.com, JAKARTA- Kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat bergerak liar, dan acap kali menembus level Rp11.800 pada pekan ini. Di akhir pekan rupiah ditutup ke Rp11.795.
Di sisi lain, pelemahan indeks harga saham gabunga (IHSG) bergerak tipis, dan tidak sampai anjlok hingga kembali ke level 4.700.
Mengapa IHSG tidak bisa ke 4.750 walaupun rupiah melemah ke 11.800?
“Koreksi kemarin yang sempat membuat pelaku pasar takut namun tidak dapat mencapai target bearish 4.750, karena pasar sudah terbiasa dengan range rupiah 11.200-12.000 (ketika APBN mematok 11.500),” kata Periset Senior HD Capital Yuganur Wijanarko dalam riset sepekannya.
Pasar, ujarnya, menyadari pergerakan kurs hanya pelemahan sementara, akibat import BBM dan makanan menjelang bulan puasa
Yuganur mengatakan laporan keuangan emiten kuartal II/2014belum diskon, sehingga pasar masih optimistis antisipasi laporan keuangan emiten tersebut di akhir Juni atau awal Juli awal.
Bila memuaskan, ujarnya, akan ada upgrade earnings lagi untuk menarik minta arus dana asing yang baru.