Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MINYAK DUNIA Melemah Jelang Pertemuan OPEC

Harga minyak dunia turun pada Selasa (Rabu pagi WIB), menjelang pertemuan OPEC untuk memutuskan tingkat produksi minyak mentah dan laporan mingguan persediaan minyak mentah AS.
Logo Negara-negara Pengeskpor Minyak (OPEC) di kantor pusat di Vienna, 10 Jun 2014. /reuters
Logo Negara-negara Pengeskpor Minyak (OPEC) di kantor pusat di Vienna, 10 Jun 2014. /reuters

Bisnis.com, NEW YORK - Harga minyak dunia turun pada Selasa (Rabu pagi WIB), menjelang pertemuan OPEC untuk memutuskan tingkat produksi minyak mentah dan laporan mingguan persediaan minyak mentah AS.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, turun US$6 sen menjadi ditutup pada US$104,35 per barel di New York Mercantile Exchange.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, turun US$47 sen menjadi menetap pada US$109,52 per barel di IntercontinentalExchange, London.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang menghasilkan sekitar sepertiga dari produksi minyak dunia, diperkirakan akan mempertahankan tingkat hasil produksi mereka pada pertemuan Wina, Rabu (11/6/2014).

Negara-negara produsen sangat senang dengan harga minyak saat ini di atas 100 dolar AS per barel. Berlanjutnya gangguan produksi minyak di Libya berarti tidak ada tekanan pada anggota OPEC lainnya untuk mengurangi produksi, kata para analis.

Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Naimi mengatakan pasar "stabil dan seimbang", karena itu ia percaya tidak akan ada keputusan untuk mengubah pagu produksi.

Sementara itu, analis terus mengawasi produsen minyak Irak, di mana para kelompok Mujahidin berhasil merebut kota Mosul. Seorang pejabat kementerian dalam negeri mengatakan, terjadinya bentrokan mematikan pada Jumat dan Sabtu lalu di Mosul, adalah "di luar kendali negara dan di bawah kekuasaan para militan."

Harga minyak, yang telah melonjak pada Senin (9/6) didorong data ekonomi yang kuat, awalnya naik lebih lanjut pada Selasa karena berita tentang Mosul. Namun, harga minyak segera melayang lebih rendah karena pedagang menyadari tidak ada produksi minyak yang terpengaruh.

"Pada sore hari, karena tidak eskalasi dan tidak ada minyak bergantung pada keseimbangan, segala sesuatunya mulai tenang," kata John Kilduff, seorang mitra pendiri di Again Capital.

Pedagang juga mengamati pembicaraan antara Ukraina dan Rusia yang ditengahi Uni Eropa untuk menyelesaikan sengketa gas alam yang sengit.

Pasar juga akan menunggu laporan Departemen Energi AS tentang persediaan mingguan minyak mentah yang akan dirilis pada Rabu waktu setempat.

Para analis memperkirakan laporan tersebut akan menunjukkan penurunan sebesar 1,7 juta barel, menurut survei terhadap para analis oleh Dow Jones Newswire.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper