Bisnis.com, JAKARTA - Euro anjlok ke level terendah dalam sepekan pada penutupan pasar pekan ini. Hal itu terjadi seiring prediksi bank-bank besar bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) bakal memangkas suku bunganya pada pertemuan bulan depan.
Mata uang 18 negara di Eropa itu tercatat melemah terhadap 16 mata uang utama setelah Gubernur European Central Bank Mario Draghi mengatakan pihaknya masih 'nyaman' dengan pelonggaran kuantitatif lebih lanjut pada Juni mendatang.
Mata uang 18 negara di Eropa itu tercatat melemah terhadap 16 mata uang utama.
Sementara itu franc Swiss melemah terhadap dolar ke level terendah dalam sepekan, sedangkan yen menguat seiring dengan menurunnya permintaan dolar AS di kalangan pelaku pasar Jepang.
Adapun dolar Kanada anjlok setelah laporan ketenagakerjaan selama April turun secara tak terduga.
Kepala Perdagangan Valuta Asing Douglas Borthwick mengatakan pada Bloomberg pasar masih ingin melihat pandangan dari ECB.
Euro tercatat turun 0,6% menjadi US$1,37 per euro atau melemah 0,8% sepanjang pekan ini. Adapun terhadap yen, euro turun menjadi 140,13 yen atau melemah 0,4%.
Sementara nilai yen terhadap dolar menguat 0,3% sepekan ini dan ditutup pada level 101,86 per dolar.