Bisnis.com, JAKARTA - Harga bijih besi terus turun hingga ke level terendah sejak 2012 dengan angka mendekati US$100 per ton yang menyebabkan beberapa emiten multinasional yang bergelut dengan komoditas itu mengalami penurunan nilai saham.
Lachlan Shaw, Analis di Commonwealth Bank Australia mengatakan harga bijih besi menunjukkan kemungkinan mudah berubah yang cukup tinggi dari waktu ke waktu.
"Harga bijih besi bisa dengan mudah jatuh ke level di bawah U$100 per ton dalam waktu singkat," ungkap Shaw seperti dilansir Bloomberg, Jumat (9/5/2014).
Bijih besi yang 62% dikirim ke pelabuhan Tianjin, Tiongkok turun 1,3% ke level U$103,70 per ton kemarin menjadi level terendah sejak September 2012.
Beberapa saham emiten multinasioal yang bergelut dengan bijih besi mengalami penurunan. Seperti BHP Bilinton Ltd. turun 1,3%, Rio Tinto Group turun 1,1% dan Vale kehilangan 1,5% sahamnya di brasil kemarin.