Bisnis.com, JAKARTA - Produksi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Indonesia diprediksi bakal meleset dari proyeksi semula menyusul adanya ancaman El Nino.
Dampak tersebut terutama akan dirasakan pada tahun depan.
El Nino bakal membawa gelombang cuaca panas ke wilayah Asia, termasuk Indonesia.
Chief Excecutive Officer (CEO) Golden Agri-Resoyrces Ltd, Franky Widjaja mengatakan produksi CPO sepertinya akan berkurang 5%-10% dari estimasi semula, yakni 30 ton selama tahun ini.
Pada 2013, produksi CPO Indonesia mencapai 26 juta ton.
Kontrak CPO untuk pengiriman Juli melemah 20 poin dan tercatat pada level 2.563 ringgit (Rp8,97 per ton) di Bursa Malaysia Derivatives (BDM), Kuala Lumpur pada Selasa (6/5).
Pada Maret 2014, harga CPO meroket ke level 2.916 ringgit per ton.
Franky mengatakan dampak El Nino akan cukup beragam di masing-masing wilayah. "El Nino akan berkembang pada triwulan pertama atau kedua. Dampaknya akan terasa tahun depan," katanya.
Sementara itu ramalan cuaca dari Pemerintah Australia menguatkan prediksi El Nino akan datang pada Juli 2014.
El Nino bakal membawa gelombang cuaca panas ke wilayah Asia, termasuk Indonesia.