Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) menerbitkan surat utang (notes) sebesar US$200 juta atau setara dengan Rp1,98 triliun (dengan kurs 30 Juni 2013, Rp9.929/US$).
Manajemen Sritex menyebutkan anak usaha itu adalah Golden Legacy Pte, Ltd, anak usaha yang didirikan di Singapura.
“Surat utang tersebut telah dicatatkan dan diperdagangkan di SGX-ST [bursa Singapura] pada 25 April 2014,” paparnya dalam prospektus yang diterbitkan Senin (28/4/2014).
Dia juga menyebutkan surat utang itu memiliki tingkat bunga 9% per tahun dan akan jatuh tempo pada 2019.
Lebih lanjut manajemen menjelaskan setelah dikurangi biaya dan komisi underwriteng, hasil bersih yang akan diterima dari penerbitan surat utang adalah US$194,8 juta.
Transaksi tersebut telah dijamin oleh jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari perseroan dan Sinar Pantja Djaja, yang juga merupakan anak usaha Sritex.
“Dari hasil bersih itu, sebanyak US$10,4 juta digunakan untuk membayar penuh pinjaman investasi perseroan dan Sinar Pantja Djaja bersama bunga,” tambannya.
Selain itu, dia juga menyebutkan dana tersebut akan digunakan untuk membayar jumlah terutang berdasarkan fasilitas modal kerja Sritex dan Sinar Pantja Djaja, dan sisanya untuk menjunjang kebutuhan umum perusahaan.