Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Logam Mulia: Harga Emas, Perak, dan Platinum Kompak Melemah

Harga logam mulia serempak melemah pada awal pekan ini. Pasalnya komoditas ini masih dikepung oleh beragam sentimen negatif yang diproyeksikan melemahkan harganya sepanjang minggu.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Harga logam mulia serempak melemah pada awal pekan ini. Pasalnya komoditas ini masih dikepung oleh beragam sentimen negatif yang diproyeksikan melemahkan harganya sepanjang minggu.

Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan dari penguatan dolar Amerika Serikat tampaknya menjadi faktor terbesar yang menggerus harga logam mulia, seperti emas, perak, dan platinum. “Banyak sentimen negatif, pengaruh penguatan dolar,” ucapnya pada Bisnis, Senin (21/4/2014).

Menurutnya, selain dolar, ada beberapa faktor lain yang memicu pelemahan harga di antaranya laporan net-long position atau posisi beli institusi hedge fund terhadap emas dilaporkan turun ke level terendah sejak pertengahan Februari 2014.

Di sisi lain SPDR Gold Trust, exchange traded fund (ETF) atau reksa dana terbesar di dunia, tercatat mengurangi portofolio kepemilikan emas sebesar 3,29 ton. Sementara itu laporan World Gold Council (WGC) menyebutkan meski permintaan emas dari China masih prospektif, jumlahnya bakal turun sepanjang 2014.

Secara keseluruhan, kata Ariston, harga perak dan platinum memang mengikuti harga emas. Dia memperkirakan emas akan bergerak dengan level support US$1.254 per troy ounce dan level resisten pada posisi US$1.307 per troy ounce. Adapun harga perak diproyeksikan berada pada rentang US$18,50—US$20,30 per troy ounce.

Menurutnya saat ini fokus pasar kembali pada data-data AS yang akan mempengaruhi fluktuasi nilai dolar AS. Pekan ini AS merilis sejumlah data seperti penjualan rumah bekas, rumah baru, data pemesanan barang tahan lama (durable goods orders).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper