Bisnis.com, JAKARTA- Trust Securities mengemukakan laju pasar obligasi sepanjang pekan ini kondisinya tidak jauh berbeda dengan minggu sebelumnya. Perdagangan hanya berlangsung 4 hari, menyusul diselenggarakannya Pemilu Legislatif 2014.
Kepala Riset Trust Securities mengemukakan ritme perdagangan obligasi pekan ini terimbas efek Pileg.
“Efek Pileg seharusnya hanya dalam ranah politik, (tapi) juga berimbas pada perdagangan obligasi,” kata Reza dalam risetnya yang diterima hari ini, Minggu (13/4/2014).
Reza mengatakan pada pasar obligasi, yield SUN bertenor 10 tahun sempat naik 3,7 basis poin menjadi 7,87%. Sejalan dengan itu, rupiah pun turut melemah dan memberikan imbas negatif tambahan pada pasar obligasi.
Pasar sebelumnya berekspektasi PDIP sebagai salah satu partai nasional yang mengusung Jokowi sebagai calon presiden, akan mendulang suara paling tidak 25%-27%, sesuai prediksi beberapa lembaga survei.
Namun, tambahnya, dalam quick count meski PDIP unggul hanya menghimpun 19,8% suara, yang mengharuskan koalisi dengan partai lain untuk dapat mengajukan kandidat pasangan presiden-wakil presiden dalam Pilpres Juli.
Reza mengatakan tidak tercapainya target, dan timbulnya ketidakpastian politik dari belum jelasnya koalisi yang akan dibentuk, membuat kondisi pasar menjadi limbung.
“Pelaku pasar pun memilih untuk mengamankan posisi, dan cenderung wait & see sembari trading obligasi secara jangka pendek,” kata Reza.