Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Australia Pangkas Prediksi Harga Bijih Besi

Australia, eksportir bijih besi mentah (iron ore) terbesar di dunia, memangkas prediksi harga tahun ini dan tahun depan. Hal ini dipicu oleh langkah sejumlah perusahaan yang menggenjot produksinya.

Bisnis.com, MELBOURNE—Australia, eksportir bijih besi mentah (iron ore) terbesar di dunia, memangkas prediksi harga tahun ini dan tahun depan. Hal ini dipicu oleh langkah sejumlah perusahaan yang menggenjot produksinya.

Biro Ekonomi Sumber Daya dan Energi mengatakan pada Rabu (26/2/2014) menyatakan harga bijih besi spot bakal berada pada kisaran sekitar US$110 per ton tahun ini. Angka ini turun dari proyeksi pada Desember sebesar US$119. Adapun tahun 2015 harganya bahkan bisa menyentuh US$103 per ton.

Bijih besi masuk ke dalam tren bearish bulan ini dipicu oleh perlambatan ekonomi di China, pembeli terbesarnya. Di sisi lain, pertumbuhan permintaan juga diprediksi melambat karena peningkatan pasokan.

Adapun sejumlah bank, termasuk Citigroup Inc. dan Standard Chartered Plc. memprediksi pasar akan surplus tahun ini. Adapun Goldman Sachs Group Inc. memasukkan bijih besi ke dalam komoditas yang paling tak diminati tahun ini.

Analis dari Morgan Stanley Joel Crane mengatakan pada Bloomberg pada paruh tahun pertama pertumbuhan antara permintaan dan pasokan akan relatif seimbang. “Pada semester kedua pasokan tumbuh dan melebihi permintaan. Di situlah kita akan melihat bijih besi melemah,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper