Bisnis.com, JAKARTA – Setelah sempat tertunda lama, penyedia jasa angkutan darat PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. akan melepas 150 juta saham atau 42,86% dari total modal ditempatkan dan disetor melalui initial public offering (IPO) dengan harga di kisaran Rp825 – Rp1.025.
Dalam prospektus perseroan yang dirilis, Rabu (19/3), perusahaan bus ini juga akan menerbitkan 30 juta waran seri I dengan rasio 5:1 yang berarti setiap pemilik lima saham IPO berhak memperoleh waran seri I Lorena.
Adapun, nilai nominal waran sama seperti nilai nominal saham perusahaan dengan waktu pelaksanaan dimulai 14 Oktober 2014 hingga 13 April 2019. Perseroan juga mengalokasikan 1% atau 1,5 juta saham dari total saham IPO untuk pegawai (ESA).
Selain itu, perseroan juga menyiapkan opsi saham untuk program management and employee stock option (MESOP) sebanyak-banyaknya 11,65 juta atau 3,33% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan setelah IPO.
Perseroan akan menggunakan 81% dana IPO untuk menambah armada bus antarkota antarprovinsi (AKAP), bus angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB), dan bus kota terintegrasi busway (BKTB). Penambahan bus baru diperkirakan sekitar 100 unit – 125 unit.
Selain itu, sekitar 16% dari dana IPO akan digunakan untuk pengembangan fasilitas depo dan workshop transjakarta di Ceger, Jakarta Timur, sedangkan 3% sisanya akan digunakan untuk keperluan modal kerja.
“Harga saham IPO yang akan ditawarkan di kisaran Rp825 – Rp1.025,” kata Andy porman, Sekretaris Perusahaan Lorena, Rabu (19/3/2014).
Sebelumnya, rencana IPO tersebut tertunda karena laporan keuangan Lorena harus diperbaiki mengikuti pedoman standar akuntansi keuangan terbaru yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan sehingga rencana tersebut sempat tertunda hampir 2 tahun.