Bisnis.com, MELBOURNE—Harga jagung meneruskan penurunannya dari level tertinggi dalam enam bulan terakhir di tengah spekulasi pasokan global bakal melimpah. Di samping itu ekspor Ukraina, yang diprediksi menjadi eksportir terbesar ke-3 di dunia, tak akan terpengaruh oleh intervensi militer Rusia di Crimea.
Kontrak jagung untuk pengiriman Mei tercatat melemah 0,5% menjadi US$4,79 per bushel di Chicago Board of Trade (CBOT) pada perdagangan Kamis (6/3/2014). Kemarin harga sempat menanjak ke level US$4,88 dan menjadi yang tertinggi sejak September. Sepanjang pekan ini harga jagung tercatat menanjak 3,7%.
Para pemimpin Uni Eropa akan bertemu hari ini, Kamis (6/3/2014) untuk mendiskusikan sanksi bagi Rusia. Morgan Stanley mengatakan, Odessa dan empat pelabuhan lainnya di Laut Hitam, yang melayani 87% ekspor Ukraina, terletak jauh dari Crimea dan ekspor jagung diprediksi tak akan terganggu.
Adapun menurut Departemen Pertanian AS (USDA) menyebutkan produksi jagung mencapai puncaknya pada 2013-2014.
USDA mengatakan Ukraina diprediksi bisa mengekspor 18,5 juta ton jagung pada musim tahun ini. Angka tersebut menepatkan Ukraina di posisi ketiga di bawah AS serta Brasil.
Produksi jagung global mencapai 966,6 juta ton tahun ini sedangkan pasokan total ada di level 157,3 juta ton atau naik 17% dibandingkan dengan setahun lalu