Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat bergerak melemah pagi ini, Kamis (6/3/2014), namun diperkirakan peluang penguatan masih ada.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan Gubernur Bank Sentral AS the Federal Reserve Janet Yellen pesimistis terhadap perekonomian AS, dollar index kembali turun.
Kurang baiknya data ADP non-farm payrolls serta ISM non-manufacturing PMI AS semalam dikonfirmasi oleh pernyataan Yellen yang pesimistis, sehingga dollar semakin tertekan.
“Hal itu menandakan ruang penguatan rupiah masih ada, walaupun berakhirnya tren dolar lemah nantinya akan memanggil kembali isu domestik ke pasar,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (6/3/2014).
Seperti diketahui nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada hari ini, Kamis (6/3/2014) bergerak melemah.
Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, rupiah melemah 0,03% ke Rp11.586 per dolar AS, dibandingkan saat penutupan Rabu (5/3/2014) yang bertengger di Rp11.582 (menguat 0,14%).
Pergerakan rupiah/US$
Tanggal | Rp/US$ |
Buka (6/3) | 11.586 |
5/3 | 11.582 |
4/3 | 11.598 |
3/3 | 11.593 |
Sumber:Bloomberg Dollar Index, 2014