Bisnis.com, JAKARTA—PT Wijaya Karya (Wika) Beton membidik dana Rp1,2 triliun hingga Rp1,3 triliun dalam hajatan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. itu.
Jumlah saham yang akan dilepas sebanyak-banyaknya 2,045 miliar saham atau 23,47% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dalam prospektus yang dirilis perseroan di Bisnis Indonesia edisi Senin (3/3/2014), masa penawaran awal (bookbuilding) IPO digelar pada 4 Maret—17 Maret 2014. Sementara itu, pencatatan (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan dapat dilaksanakan 3 April 2014.
Dalam aksi korporasi itu, Wika Beton menunjuk empat penjamin emisi efek (underwriter), yakni PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Sucorinvest Central Gani.
Dari target raupan dana IPO sekitar Rp1,2 triliun hingga Rp1,3 triliun itu, sekitar 85% dana akan digunakan untuk ekspansi usaha, sedangkan 15% dana lainnya akan dipakai untuk tambahan modal kerja.
Untuk ekspansi usaha, perseroan sedang menyiapkan sejumlah rencana. Pertama, sekitar 18,5% dana akan digunakan untuk pengolahan quarry material alam di Cigudeg, Donggala, Boyolali, dan Lampung Selatan.
Kedua, sekitar 39,5% untuk pembangunan pabrik baru di Lampung Selatan, Pasuruan, dan Kalimantan Timur.
Ketiga, sekitar 19,5% untuk penambahan kapasitas pabrik eksisting di pabrik Sumatra Utara, Lampung, Bogor, Karawang, Majalengka, Boyolali, Sulawesi Selatan, dan cetak produk.
Keempat, sekitar 19,4% untuk pengembangan usaha jasa, yaitu pembelian alat pancang inner boring dan penambahan alat post tensioning.
Kelima, perseroan akan menggunakan 3,2% dana IPO untuk pembentukan unit perbengkelan (mould maker).