Bisnis.com, JAKARTA—Produsen semen pelat merah PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. (SMBR) menargetkan laba bersih Rp350 miliar pada tahun ini atau tumbuh 12,1% dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp312,18 miliar.
Direktur Keuangan Semen Baturaja Ageng Purboyo Angrenggono menuturkan industri semen dibayangi oleh sejumlah permasalahan tahun ini, seperti penaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif listrik, upah minimum regional (UMR), dan depresiasi rupiah.
“Jika dibarengi dengan efisiensi, kami optimistis mampu mencetak pertumbuhan laba bersih,” katanya usai paparan kinerja 2013 di Jakarta, Rabu (26/2/2014).
Menurutnya, tantangan industri semen tahun ini dinilai akan sama dengan tahun lalu. Dengan demikian, kondisi tersebut berdampak pada permintaan semen yang dinilai stagnan di kisaran 5%-6% pada tahun ini, sama dengan pencapaian tahun lalu.
Pada tahun lalu, tarif listrik naik 13%, sedangkan upah buruh melonjak 30% sehingga itu menambah biaya operasional perseroan.
Untuk mengimbangi meningkatnya beban operasional itu, akhirnya Semen Baturaja terpaksa menaikkan harga jual semen sekitar 4% dari Rp889.578 per ton menjadi Rp925.713 per ton pada tahun lalu.
“Listrik naik 13% dan UMR 30%, tapi harga semen hanya kami naikkan 4%. Kami tidak mau konsumen menanggung beban yang berlebih dengan kenaikan sejumlah biaya operasional itu,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
