Bisnis.com, JAKARTA- Monex Investindo Futures menilai menguatnya nilai tukar ringgit dan rupiah dapat menggerogoti optimistis pasar akan prospek ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dari Indonesia dan Malaysia.
Analis dan Periset Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengemukakan meski begitu sentimen masih bullish.
“Menguatnya nilai tukar ringgit dan rupiah dapat menggerogoti optimistis investor akan membaiknya outlook ekspor palm oil dari kedua negara palm oil terbesar di dunia,” kata Zulfirman dalam risetnya, Jumat (21/2/2014).
Seperti diketahui harga minyak sawit mentah di Bursa Malaysia pada perdagangan Jumat (212/2014) kembali ditutup menguat.
Perdagangan CPO untuk kontrak April 2014 di Bursa Malaysia, seperti dikutip Bloomberg, pada penutupan Jumat menguat 0,32% ke level 2.779 ringgit Malaysia per metrik ton.
Pergerakan Harga CPO
Waktu | Ringgit Malaysia/metric ton | Persentase perubahan |
21/2 | 2.779 | 0,32% |
20/2 | 2.769 | 1,95% |
19/2 | 2.716 | 0,07% |
18/2 | 2.718 | 1,23% |
17/2 | 2.685 | 0,75% |
14/2 | 2.665 | 0,34% |
13/2 | 2.656 | 0,8% |
Sumber: Bloomberg 2014