Bisnis.com, JAKARTA - Pasar keuangan Singapura merekomendasikan penggunaan kurs IDR JISDOR (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada peserta pasar sebagai referensi sejak 28 Maret 2014.
Keterangan tertulis Bank Indonesia menyebutkan keputusan ini disampaikan oleh ABS Benchmarks Administration Co Pte. Ltd. (ABS Co) dan The Singapore Foreign Exchange Markets Committee (SFEMC).
Untuk itu, bagi peserta pasar yang memiliki kontrak dengan referensi IDR VWAP sebelum 28 Maret 2014 dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2014 atau sesudahnya, agar mengalihkan kontraknya mengacu pada IDR JISDOR.
JISDOR yang diterbitkan sejak 20 Mei 2013 merupakan harga spot USD/IDR, yang disusun berdasarkan kurs transaksi valuta asing terhadap rupiah antar bank di pasar valas domestik.
Selain itu, JISDOR juga dimaksudkan untuk memberikan referensi harga pasar yang representatif untuk transaksi spot USD/IDR pasar domestik.
Sebelumnya, ABS Benchmarks Administration Co Pte. Ltd. (ABS Co) dan The Singapore Foreign Exchange Markets Committee (SFEMC) mengumumkan akan menghentikan penerbitan panduan tingkat harga spot USD/IDR, yang saat ini dikenal dengan IDR VWAP pada 27 Maret 2014.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Tirta Segara mengatakan BI menyambut baik penggunaan JISDOR sebagai referensi harga USD/IDR di pasar keuangan Singapura.
"Hal ini menunjukkan pengakuan terhadap kredibilitas JISDOR sebagai referensi harga yang terbentuk dari transaksi USD/IDR di pasar valas domestik," katanya.
Dengan demikian, transaksi di pasar keuangan internasional yang terkait dengan USD/IDR dapat sejalan dengan perkembangan harga USD/IDR di pasar valas dometik.
Selain itu, penggunaan JISDOR sebagai referensi juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pelaku pasar keuangan internasional untuk mendorong proses pendalaman pasar keuangan domestik. (antara/yus)