Bisnis.com, SEMARANG - Arus modal asing ke pasar modal Indonesia di proyeksi makin deras 6 bulan jelang penyelenggaraan Pemilu 2014.
Branch Manager Danareksa Sekuritas cabang Jateng Melcy RS Makarawung menuturkan jelang Pemilu, pasar saham cenderung bergairah. Bahkan pertumbuhannya bisa mencapai 20% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Danareksa memproyeksi IHSG bisa 4.940 di akhir 2014. Penjualan naik 20% terutama karena banyak capital inflow asing," katanya, Selasa (18/2/2014).
Tren masuknya modal asing ini, lanjutnya, mendorong menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
"Investor asing mulai banyak masuk ke pasar saham dengan dolar enam bulan sebelum Pemilu ini. Jadi kemungkinan indeks naik, rupiah menguat," ujarnya.
Danareksa memproyeksi nilai tukar rupiah pada akhir tahun dapat menguat ke level Rp11.500/US$ dari posisi saat ini di kisaran Rp11.800/US$.
Peningkatan volume modal asing yang masuk, lanjutnya, membuat Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia memperketat pembuatan rekening efek.
"Sekarang ini OJK, BEI, dan KSEI makin ketat, karena ada risiko money laundry jelang pemilu. Mau bikin rekening itu harus menyerahkan kartu nama," imbuhnya.
Jelang Pemilu, Danareksa Sekuritas merekomendasikan saham sektor perbankan, properti, infrastruktur, telekomunikasi, otomotif, consumer dan dan industri dasar sebagai saham unggulan. Adapun sektor pertambangan dan pertanian diperkirakan masih akan lunglai.