Bisnis.com, JAKARTA— Penguatan yen diduga kuat sebagai pendorong utama pelemahan saham di pasar modal Jepang.
Demikian dikemukakan oleh Gary Dugan, chief investment officer Coutts & Co. sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (4/2/2014). Dia menganalisa bahwa para investor menahan keuntungan dengan cara mengelak dari ekuitas.
Pada akhir Januari 2013, saham Jepang tercatat mengalami penguatan terbesar bersama Portugal di antara negara maju. Sekarang terbalik, Nikkei 225 Stock Average terjerembab paling dalam setelah anjlok 8,5% pada bulan lalu, dan kemarin bahkan mencatat penurunan 10% dari puncaknya pada 30 Desember.
“Pasar Jepang akhirnya menunjukkan warna aslinya,” ujar Tetsuo Seshimo, seorang portfolio manager Saison Asset Management Co Menurutnya, investor mengabaikan risiko hingga akhir tahun lalu dan pasar menjadi tidak seimbang.
Untuk Indeks Topix terpuruk 6,3% bulan lalu dan nilai yen menguat 3,2% atau yang tertinggi per bulan sejak April 2012. Saham negara maju sebagaimana tergambar pada Indeks MSCI World turun 3,8%.