Bisnis.com, JAKARTA—Produsen semen pelat merah PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. (SMBR) merealisasikan laba bersih belum diaudit (unaudited) sebesar Rp310 miliar tahun lalu atau tumbuh 3,6% dibandingkan dengan pencapaian 2012 senilai Rp299 miliar.
Pencapaian itu lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 2012 yang mencapai 18,6% dari realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp252 miliar.
Direktur Utama Semen Baturaja Pamudji Rahardjo menuturkan hal itu salah satunya disebabkan oleh permintaan semen nasional yang melambat dari rata-rata 14,5% pada 2012 menjadi hanya 5,6% sepanjang tahun lalu.
“Meskipun demikian, kami yakin permintaan semen dipastikan tetap tumbuh setiap tahun dan berimbas kepada pencapaian laba bersih kami,” ujarnya seperti diberitakan Bisnis Indonesia, Senin (27/1/2014).
Menurutnya, kondisi depresiasi rupiah dan upah karyawan dinilai tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan pada tahun ini.
Sejalan dengan itu, perusahaan yang berbasis di Palembang, Sumatra Selatan itu memproyeksikan pertumbuhan laba bersih sebesar 12,9% menjadi Rp350 miliar sepanjang tahun ini.
Adapun Semen Baturaja menargetkan pendapatan Rp1,4 triliun pada tahun ini atau tumbuh 19,6% dari realisasi pendapatan tahun lalu sebesar Rp1,168 triliun.
Pertumbuhan pendapatan itu ditopang oleh permintaan semen dan harga jual yang meningkat. Penjualan semen akan digenjot hingga 1,5 juta ton pada tahun ini dari tahun lalu di kisaran 1,2 juta—1,3 juta ton.
“Pendapatan dan penjualan tahun lalu masih akan diaudit, itu data sementara. Tumbuhnya sekitar 6% dari realisasi penjualan 2012,” katanya.
Untuk merealisasikan target tersebut, Semen Baturaja mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp725 miliar guna pengembangan bisnis tahun ini.
Sebagian besar belanja modal tersebut dialokasikan untuk pembangunan pabrik semen baru Baturaja II yang berlokasi berdampingan dengan pabrik yang lama di Baturaja, Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan.
“Untuk pabrik itu, kami siapkan Rp625 miliar khusus tahun ini, sedangkan sisanya Rp100 miliar akan digunakan untuk kebutuhan tahunan perseroan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
