Bisnis.com, JAKARTA— Minyak sawit mentah (crude palm oil) yang mengalami kenaikan dalam kurun lebih dari sepekan, berpotensi mengantarkan harganya diperdagangkan ke 2.600 ringgit per metric ton.
Analis PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan CPO diprediksi melanjutkan penguatan dengan target kenaikan 2.630, dan stop-loss 2.555 ringgit Malaysia per metric ton.
“Palm oil mungkin akan diperdagangkan di kisaran 2.560 hingga 2.600 ringgit Malaysia untuk hari ini,” kata Zulfirman dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (22/1/2014).
Dia mengatakan pada grafik harian, naiknya indikator Stochastic dan RSI dapat menyediakan tenaga kenaikan bagi CPO.
Namun, ujarnya, kenaikan mungkin terbatas dengan turunnya indikator MACD yang dapat memberikan tekanan penurunan.
“Palm oil perlu mencatatkan level penutupan harian di atas MA 50 (2.600 ringgit Malaysia) untuk bisa melanjutkan momentum kenaikan. Kegagalan dapat memicu aksi profit-taking pasca rally belakangan ini,” kata Zulfirman.
Zulfirman mengatakan dari sisi fundamental, masih lemahnya nilai tukar ringgit Malaysia dan rupiah dapat memberikan harapan akan membaiknya outlook ekspor.
Kebijakan pemerintah Indonesia yang mengurangi tarif ekspor CPO, diharapkan dapat mendorong kenaikan ekspor minyak sawit Indonesia.
Pergerakan harga CPO
Tanggal | Ringgit/M ton |
Pk. 11.29 WIB (22/1) | 2.593 |
Buka 22/1 | 2.581 |
21/1 | 2.587 |
20/1 | 2.579 |
16/1 | 2.540 |
15/1 | 2.537 |
13/1 | 2.506 |
Sumber: Bloomberg, 2014