Bisnis.com, JAKARTA - Produsen kemasan PT Tunas Alfin Tbk. menetapkan harga penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) Rp395 per saham.
Dengan jumlah saham yang akan dilepas sebanyak 270 juta saham, maka calon emiten berkode TALF itu menargetkan mampu meraih dana segar Rp106,65 miliar.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah saham yang ditawarkan itu memiliki nominal Rp100.
Adapun perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Securities selaku penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) aksi korporasi perusahaan yang berbasis di Tangerang, Banten itu.
Setelah memperoleh praefektif 31 Desember 2013 lalu, Tunas Alfin menggelar masa penawaran mulai 3 Januari hingga 9 Januari 2014.
Setelah itu, perseroan akan mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia pada 17 Januari 2014 mendatang.
Tunas Alfin pernah tercatat di Bursa Efek Surabaya pada 12 Februari 2001 dengan saham Tunas Alfin Kelas A (TALFA) dan Tunas Alfin Kelas B (TALFB).
Saham kelas A memiliki hak suara pada RUPS, sedangkan saham kelas B tidak memiliki hak suara pada RUPS.
Berdasarkan laporan keuangan 2008, jumlah saham kelas A sebanyak 1.350.000.00 lembar (dipegang Proentreprise Holding Ltd.) dan kelas B sebanyak 3.435.000 lembar (dipegang karyawan).
Pada 1 Desember 2009 lalu, Tunas Alfin delisting dari bursa seiring bergabungnya Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tunas Alfin melakukan merger saham kelas A dan B pada Desember 2013 lalu, dengan rasio 1:1. Artinya, setiap 1 saham Tunas Alfin Seri A (TALF A) akan mendapat 1 saham baru PT Tunas Alfin Tbk. (TALF), sedangkan setiap 1 saham Tunas Alfin Seri B (TALF B) akan mendapat 1 saham baru PT Tunas Alfin Tbk. (TALF).