Bisnis.com, JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk. segera meningkatkan penjualan feronikel dan emas untuk mengantisipasi penghentian ekspor bijih mineral pada 12 Januari.
Direktur Utama Antam Tato Miraza mengatakan peningkatan feronikel tahun ini 10%-15% dibandingkan dengan tahun lalu.
Selain itu, perusahaan pelat merah itu akan meningkatkan penjualan emas menjadi 10% dibandingkan dengan tahun lalu.
"Sebenarnya akan lebih tepat bila pemerintah mengendalikan ekspor bijih daripada melarang total," ujarnya, Senin (6/1/2014).
Dia mengatakan pengolahan dan pemurnian bijih mineral memang tidak berdampak saat ini. Perubahan diperkirakan paling cepat pada kuartal I/2014 karena hukum pasar.
Saat ini, ujarnya, pasokan bijih nikel masih berlimpah, sehingga masih berpikir bisa mengekspor mineral tersebut. Bila ekspor bijih nikel dan bauksit dihentikan, maka berdampak pada kenaikan harga.
Antam juga merencanakan untuk meningkatkan produksi bauksit untuk diolah ke pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) di Tayan, Kalimantan Barat.
Di samping meningkatkan penjualan feronikel dan emas, BUMN tersebut memperkirakan ekspansi pabrik feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara akan selesai pada Desember tahun ini.
