Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi AS Membaik, Harga Minyak Dunia Melemah

Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari kehilangan 2,98 dolar AS menjadi ditutup pada 95,44 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Bisnis.com, NEW YORK - Harga minyak dunia turun pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena sebuah perbaikan ekonomi AS mengisyaratkan pengurangan stimulus (tapering) lebih lanjut mulai tahun ini.

Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari kehilangan 2,98 dolar AS menjadi ditutup pada 95,44 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari turun 3,02 dolar AS menjadi menetap di 107,78 dolar AS per barel di perdagangan London.

Pada data ekonomi, jumlah orang Amerika Serikat yang mengajukan tunjangan pengangguran awal dalam pekan yang berakhir 28 Desember turun 2.000 menjadi 339.000 dari angka revisi naik minggu sebelumnya 341.000, kata Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis.

Kegiatan ekonomi di sektor manufaktur meningkat pada Desember untuk bulan ketujuh berturut-turut, tercatat 57, angka tertinggi kedua untuk 2013, menurut Institute for Supply Management (ISM), sebuah asosiasi manajemen pasokan global.

Secara terpisah, kondisi bisnis di sektor manufaktur AS meningkat pada tingkat tercepat dalam 11 bulan pada Desember, berdiri di 55,0 dari 54,7 pada bulan lalu, data keuangan perusahaan Markit melaporkan.

Para pedagang percaya bahwa prospek pengurangan stimulus lebih lanjut adalah alasan utama untuk harga minyak merosot.

Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama setelah data menunjukkan klaim pengangguran AS turun dan manufaktur meningkat.

Kenaikan mata uang AS juga memicu penurunan harga minyak. Dolar yang lebih kuat mengurangi daya tarik investasi minyak untuk pedagang yang menggunakan mata uang lainnya. (ant/xinhua/yus).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper