Bisnis.com, JAKARTA— PT Monex Investindo Futures mengemukakan jadwal pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 17-18 Desember 2013 ikut menekan komoditas minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Analis dan Periset PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan pasar khawatir pertumbuhan ekonomi dunia terpengaruh kebijakan yang akan diambil bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve, terkait jadi tidaknya pengurangan stimulus moneter.
“Sentimen cukup rapuh seiring merebaknya kecemasan atas potensi pengurangan stimulus moneter Federal Reserve dalam waktu dekat, yang dapat turut mempengaruhi outlook pertumbuhan ekonomi dunia,” kata Zulfirman dalam analisanya hari ini, Senin (16/12/2013).
Selain itu, tambahnya, berkurangnya aktivitas sektor manufaktur China juga membuat investor khawatir dengan outlook permintaan dari konsumen minyak sawit utama dunia tersebut.
Sentimen lain yang mempengaruhi CPO, ujarnya, adalah musim hujan yang diprediksi berlangsung hingga Januari di Malaysia dan Indonesia, yang dapat menimbulkan kecemasan akan potensi terganggunya produksi palm oil.
Sementara itu lemahnya nilai tukar rupiah dan ringgit juga dapat memberikan harapan akan membaiknya outlook ekspor palm oil dari kedua negara produsen CPO terbesar di dunia tersebut,” ujar Zulfirman.