Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi ekonomi yang pada tahun ini dinilai volatile karena banyaknya sentimen negatif membuat beberapa perusahaan menunda emisi obligasi yang seharusnya terbit pada kuartal IV tahun ini.
“Ada beberapa, sekitar 5 perusahaan yang menunda pada kuartal IV ini. Ada yang menunda emisi obligasi baru maupun emisi berkelanjutan sebelumnya,” ujar Vonny Widjaja, Direktur Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Senin (16/12/2013).
Namun, Vonny enggan menyebutkan perusahaan mana saja yang menunda aksiya tersebut. Menurutnya, perusahaan yang menunda tersebut berasal dari sektor yang kapitalisasinya lumayan besar seperti perbankan dan properti.
Vonny mengungkapkan, beberapa perusahaan beralasan BI rate yang naik cukup tinggi membuat emiten urung melakukan penerbitan emisi. Hal itu membuat beban bunga perusahaan tersebut bakal tinggi.
“Belum lagi terkait minat, kalau tujuannya untuk refinancing [restrukturisasi utang] biasanya sepi peminat,” ungkapnya.
Menurutnya, tujuan penerbitan emisi untuk refinancing membuat investor tidak yakin akan prospek perusahaan karena utang yang menumpuk. Sementara penundaan penerbitan juga tidak serta merta dalam jangka waktu pendek.
“Kalau selama ini memang ada yang benar-benar ditunda. Namun ada juga yang pada akhirnya batal,” ucapnya.