Bisnis.com, JAKARTA—PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) meraih pinjaman sindikasi senilai US$200 juta dari sejumlah bank asing untuk merampungkan proyek pabrik baja patungan antara produsen baja pelat merah itu dengan perusahaan baja asal Korea Selatan, PohangIron and Steel Company (Posco).
Pinjaman sindikasi itu difasilitasi oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation sebagai agen fasilitas (facility agent) dan agen antar-kreditur (intercreditor agent) serta PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia sebagai agen jaminan dalam negeri (on-shore security agent).
Adapun pemberi pinjaman adalah Export-Import Bank of Korea, Australia and New Zealand Banking Group Limited, Standard Chartered Bank Korea Limited, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, dan institusi finansial lainnya.
Direktur Utama Krakatau Steel Irvan Kamal Hakim menuturkan pihaknya semula memperkirakan total nilai investasi pabrik baja terpadu itu mencapai US$2,6 miliar.
Menurutnya, sumber pendanaan proyek tersebut berasal dari modal sendiri sebesar US$931 juta serta pinjaman dalam dan luar negeri sebesar US$1,7 miliar.
“Saat ini, pabrik tersebut sedang dalam tahap pembangunan,” ujarnya seperti diberitakan Bisnis Indonesia, Senin (16/12/2013).
Dalam perjalanannya, ternyata dibutuhkan biaya tambahan dalam penyelesaian proyek pabri patungan itu dengan kisaran dana US$326 juta.
Hal itu disebabkan terjadi kenaikan anggaran (budget) biaya rekayasa (engineering) dan pengadaan (procurement), sehingga total biaya untuk penyelesaian fasilitas pabrik itu sebesar US$2,9 miliar.
Biaya tambahan sebesar US$326 juta itu ditanggung oleh Krakatau Steel dan Posco sebesar US$126 juta sesuai porsi kepemilikan saham, sedangkan sisanya diperoleh dari pengajuan pinjaman dari luar negeri US$200 juta.
Dengan demikian, total pinjaman proyek tersebut meningkat menjadi US$1,9 miliar melalui fasilitas pinjaman dari luar negeri yang diperoleh dari pemberi pinjaman melalui perjanjian pinjaman tambahan (additional facilities agreement)yang telah ditandatangani 11 November 2013 lalu.
Untuk memperoleh kepastian pembayaran kewajiban Krakatau-Posco kepada pemberi pinjaman, maka berdasarkan additional facilities agreement,Krakatau Steel diwajibkan untuk memberikan jaminan berupa corporate guarantee sebesar 30% dari total kewajiban Krakatau-Posco.
Dia menambahkan pinjaman tambahan tersebut akan dilakukan penarikan dalam dua tahap, yaitu US$110 juta di sisa pengujung tahun ini, sedangkan sisanya US$90 juta pada tahun depan.
Pinjaman yang akan dicairkan pada tahun depan tergantung pada nilai ekuitas Krakatau-Posco untuk memenuhi maksimal 50% dari nilai pinjaman. Jika tidak terpenuhi, Krakatau-Posco akan mengajukan persetujuan pemegang saham untuk penjaminan atas penarikan sisa pinjaman di tahun depan.
Sebagai informasi, Krakatau Steel dan Posco mendirikan perusahaan patungan bernama PT Krakatau-Posco pada 2010 dengan kepemilikan Krakatau Steel 30%, sedangkan sisanya dimiliki oleh Posco.
Sesuai dengan akta pendirian perusahaan, kegiatan usaha Krakatau-Posco bergerak di bidang kegiatan industri baja dengan kapasitas produksi 3 juta ton per tahun.
Untuk melaksanakan kegiatan usahanya, Krakatau-Posco membangun fasilitas pabrik baja terpadu di Cilegon, Banten, yang direncanakan selesai dalam 3 tahun atau akhir 2013 dan beroperasi komersial tahun depan.