Bisnis.com, JAKARTA— PT Monex Investindo Futures mengatakan musim hujan yang diprediksi berlangsung hingga Januari di Malaysia dan Indonesia dapat menimbulkan kecemasan akan potensi terganggunya produksi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Analis dan Periset PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan lemahnya nilai tukar rupiah dan ringgit, dapat memberikan harapan akan membaiknya outlook ekspor CPO dari dua negara produsen minyak sawit terbesar dunia, Indonesia dan Malaysia.
“Meski demikian, data kemarin yang menunjukan kenaikan cadangan palm oil dan turunnya ekspor Malaysia dapat menggerogoti optimistis investor terhadap outlook minyak kelapa sawit,” kata Zulfirman dalam risetnya, Rabu (11/12/2013).
Dia mengatakan pada grafik harian, turunnya indikator MACD, dan RSI dapat menydiakan tekanan penurunan pada CPO untuk menguji channel bullish.
Kesulitan palm oil mencatatkan level penutupan harian di atas 2.692 ringgit dapat mengisyaratkan terbentuknya pola double-top yang bias menandai tekanan penurunan lebih lanjut.