Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isu Tapering Kian Kencang, Harga Emas Terus Tertekan

Spekulasi tentang pengurangan stimulus moneter Federal Reserve (the Fed) untuk AS (tapering) membuat daya tarik emas berkurang karena pasar lebih memilih memegang dolar.

Bisnis.com, LONDON—Harga emas diprediksi masih bearish sejak pekan lalu. Spekulasi tentang pengurangan stimulus moneter Federal Reserve (the Fed) untuk AS (tapering) membuat daya tarik emas berkurang karena pasar lebih memilih memegang dolar.

Delapan belas analis yang disurvei oleh Bloomberg News memperkirakan harga emas akan jatuh pekan ini. Adapun sembilan analis memprediksi emas bullish, sedangkan tiga lainnya netral.

Sepanjang November, emas membukukan penurunan sebesar 6%. Logam mulia ini bakal mencetak penurunan harga tahunan pertamanya sejak 2000.

Sementara itu sejumlah data ekonomi AS menunjukkan perbaikan dan menguatkan sentimen pasar bahwa the Fed bakal segera melaksanakan tapering bahkan dalam kurun waktu tahun ini.

Manajer pengelola investasi dari First Asset Investment Management Inc. John Setephenson menilai pelaku pasar sedang tak butuh emas sebagai safe haven, seperti dirilis dari Bloomberg, Minggu (12/1/2013).

Harga emas di London tercatat anjlok 26% tahun ini ke posisi US$1.244,03 per troy ounce (Rp479.045,38 per gram).

Adapun harga emas untuk pengiriman Februari di Commodity Exchange, New York tercatat naik tipis menjadi US$1.250,40 per troy ounce (Rp481.498,27 per gram) dan emas spot naik 0,70% ke posisi US$1.253,35 per troy ounce (Rp482.634,29 per gram) pada penutupan bursa pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper