Bisnis.com, JAKARTA—Harga karet turun ke level terendah dalam dua pekan setelah sebuah perkiraan menyebutkan bahwa surplus komoditas global akan meningkat hingga 2015 akibat lonjakan produksi.
Kontrak karet untuk pengiriman April di bursa Tokyo Commodity Exchange turun hingga 1,8% menjadi 256 yen per kilogram (US$2.523 per metrik ton). Sementara itu, kontrak yang diperdagangkan tercatat 257,3 yen pada pukul 11.42 waktu setempat atau pukul 09.42 WIB, sehingga meningkatkan penurunan harga hingga 15% tahun ini.
Surplus karet alam diduga akan meningkat menjadi 200.000 ton tahun depan dan 257.000 ton pada 2015 dari 134.000 ton tahun ini, menurut sebuah laporan dari Economist Intelligence Unit. Permintaan diperkirakan naik per tahun sebesar 4% pada 2014 dan 2015 setelah turun di sejumlah negara pengguna utama karet sehingga membuat pertumbuhan tahun ini mencapai 1,6%.
“Kontrak terpengaruh pada spekulasi pasar yang akan terus mengalami kelebihan suplai,” ujar Takaki Shigemoto, seorang analis pada persuahaan riset JSC Corp. di Tokyo sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (26/11/2013).
Karet untuk pengiriman Mei di bursa Shanghai Futures Exchange menguat 0,2% menjadi 18.890 yuan atau US$3.100 per ton.