Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harapan Borneo Siap IPO 2015

PT Harapan Borneo Internasional (HBI), perusahaan yang bergerak di bisnis pertambangan batu bara siap melepas maksimal 20% kepemilikannya kepada publik pada 2015

Bisnis.com, JAKARTA— PT Harapan Borneo Internasional (HBI), perusahaan yang bergerak di bisnis pertambangan batu bara siap melepas maksimal 20% kepemilikannya kepada publik pada 2015.

Presiden Direktur HBI Honardy Boentario mengatakan persiapan secara legal terkai rencana pelepasan saham perdana (initial public offering/IPO) masih dilakukan oleh perusahaan, meski belum sampai membahas secara detil terkait nilai valuasi perusahaan.

"Semua sedang kita siapkan. Masih belum kami tentukan, apakah HBI yang akan IPO atau anak usaha dulu. Nanti dilihat dari valuasinya," ujarnya, Selasa (12/11/2013).

Harapan Borneo merupakan pemegang lima konsesi pertambangan (KP) di wilayah Kalimantan Timur, terutama di Samarinda dan Kutai Timur. Luas konsesi tambang yang dimiliki perusahaan itu antara 200-11.600 hektare.

Perusahaan tersebut memiliki tujuh anak usaha yang bergerak di bidang jasa kontraktor tambang dan perdagangan batu bara dengan pangsa pasar ekspor, termasuk satu perusahaan yang bergerak di pelestarian alam.

Perusahaan di bawah bendera HBI antaranya, PT Palajaran Jasa Utama, PT Mahakam Coal Terminal, PT Benua Etam Coal, PT Baramega Citra Kutim Permai, PT Harapan Berlian Coal, dan PT Hamparan Bumi Lestari.

Kendati belum memastikan nilai yang diincar dari pelepasan saham perdana itu, Hoenardy memproyeksikan perusahaan membutuhkan dana segar untuk pengembangan bisnis ke depan hingga mencapai US$250 juta.

Menurutnya pertimbangan melaksanakan IPO pada 2015, karena perusahaan masih menunggu salah satu konsesi tambang di Kutai Timur dilakukan tahap eksplorasi.

"Kami baru eksplorasi di Samarinda, sementara di Kutai Timur belum. Kalau IPO dengan satu konsesi itu saja, nilainya masih terlalu kecil," tuturnya.

Tambang batu bara di Samarinda memiliki luas lahan sekitar 200—300 hektare.

Dalam satu tahun, produksi tambang HBI masih berkisar 150.000—200.000 ton.

Dia menjelaskan salah satu anak usaha yang potensial untuk dilepas ke publik yakni Mahakam Coal Terminal, salah satu perusahaan yang bergerak di jasa perdagangan batu bara di atas sungai.

Mahakam Coal Terminal diibaratkan sebagai supermarket batu bara, karena dapat dimanfaatkan perusahaan lain untuk membeli batu bara dalam berbagai ukuran kalori.

"Ini pernah mau dibeli sama investor China. Tapi mereka minta 100%, saya tidak lepas karena saya anggap ide ini mahal," ungkapnya.

Hampir seluruh produksi batu bara produks HBI dijual ke pasar luar negeri, seperti India dan China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper