Bisnis.com, NEW YORK - Kurs euro turun tajam terhadap dolar AS untuk hari kedua pada Jumat (Sabtu, 2/11/2013, pagi WIB), di tengah meningkatnya spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa bisa bergerak untuk memangkas suku bunganya guna menahan penurunan inflasi.
Pada pukul 21.00 GMT (Sabtu pukul 04.00 WIB), euro berada di 1,3482 dolar, turun dari 1,3579 dolar pada akhir Kamis (31/10). Mata uang tunggal berada di atas 1,3750 dolar dalam perdagangan Rabu.
Euro juga melemah terhadap yen, jatuh menjadi 133,10 yen dari 133,60 yen. Dolar AS naik menjadi 98,69 yen dari 98,37 yen.
"Penurunan tajam inflasi harga konsumen zona euro menjadi 0,7% pada Oktober berarti bahwa suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) dipangkas dari 0,50% menjadi 0,25% sekarang kemungkinan sangat nyata pada pertemuan kebijakannya pada 7 November," Howard Archer, kepala ekonom Eropa di IHS Global Insight, mengatakan dalam catatan pasarnya yang dikutip AFP.
Archer mengatakan keputusan bisa ditunda untuk menunggu data baru pada pertumbuhan dan inflasi dari para stafnya, tetapi berpendapat penurunan suku bunga -- yang akan menempatkan suku bunga patokan euro pada tingkat yang sama seperti suku bunga utama dolar The Fed -- akan terjadi pada akhir tahun.
"Sebuah penurunan suku bunga juga bisa mengerahkan beberapa tekanan terhadap euro, yang mencapai tertinggi 23-bulan terhadap dolar pada awal Oktober, yang tidak membantu untuk ekspor dan prospek pemulihan zona euro," tambahnya.
Pound Inggris jatuh menjadi US$1,5923 dari US$1,6033, sementara itu dolar AS naik menjadi 0,9117 franc Swiss dari 0,9069 franc.