Bisnis.com, JAKARTA--Harga tembaga bergerak naik setelah turun ke level terendah dalam 12 pekan menjelang sebuah laporan yang menyebutkan sektor manufaktur China terus tumbuh.
Kontrak tembaga untuk pengiriman dalam 3 bulan di bursa London Metal Exchange naik 0,4% menjadi $7.196,50 per metrik ton pada pukul 09.51 waktu Seoul atau pukul 07.51 WIB.
Harga komoditas itu turun 2,2% kemarin atau penurunan terbesar sejak 30 Juli akibat kekhawatiran China akan memperketat kebijakannya. Sedangkan untuk tahun ini kontrak tembaga turun 9,2%.
Sebuah indikator manufaktur China, HSBC Holdings Plc dan Markit Economics menunjukkan sinyal ekspansi hingga bulan ketiga.
Indeks The Purchasing Managers menunjukkan kenaikan hingga 50,4 bulan ini dari 50,2 selama September, menurut hasil survei Bloomberg. Level 50 menunjukkan posisi ekspansi.
“Sektor manufaktur di China tidak terlalu buruk dengan indeks tetap di atas 50,” ujar Hwang Il Doo, seorang pedagang logam senior pada Korea Exchange Bank Futures Co seperti dikutip Bloomberg, Kamis (24/10/2013).
Dia menambahkan pihaknya akan terus memantau apakah China akan memperketat kebijakannya soal logam.
Kontrak untuk pengiriman Desember naik 0,2% pada posisi USS$3,275 per pound di bursa Comex New York. Adapun kontrak tembaga untuk pengiriman Januari di bursa Shanghai Futures Exchange turun 0,6% menjadi 51.810 yuan (US$8.410) per ton.