Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah data ekonomi global diprediksi dapat memberikan pengaruh positif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) dengan pergerakan di level 4.592—4.557.
Berdasarkan data PG Asset Management, data pertumbuhan ekonomi China menimbulkan optimisme pelaku bursa mengenai pertumbuhan ekonomi global, khususnya kawasan Asia.
Penyebab lainnya adalah berakhirnya aksi shutdown di Amerika Serikat. Selain itu, adanya kesepakatan anggaran di Negeri Paman Sam itu antara Partai Demokrat dan Republik meredupkan kekhawatiran adanya default atau gagal bayar negara itu.
Dengan dukungan data dari eksternal serta data internal Indonesia yang mulai menunjukkan pemulihan, hal itu memberikan gairah pelaku bursa untuk masuk ke dalam bursa saham dan diperkirakan hot money akan masuk ke Indonesia secara makroekonomi.
Meskipun demikian, tetap perlu diwaspadai akan adanya aksi ambil untung (profit taking) disebabkan secara teknikal rentan untuk adanya koreksi.
Indeks Dow Jones ditutup melemah tipis sebesar 7,45 poin (-0,05%) pada level 15.392,20, di mana hari sebelumnya menguat secara signifikan. Indeks S&P 500 ditutup menguat tipis 0,16 poin (+0,01%) pada level 1.744,66.