Bisnis.com, JAKARTA—Harga karet melaju hingga ke level tertinggi dalam tiga pekan menyusul isyarat dicapainya kesepakatan untuk melonggarkan batas utang AS sehingga bisa menghindari gagal bayar utang.
Sementara itu, pelemahan nilai yen terhadap dolar AS membuat kontrak komoditas itu menjadi lebih menarik di kalangan pedagang.
Kontrak untuk pengiriman Maret naik hingga 2,7% menjadi 266,3 yen per kilogram (US$2.709 per metrik ton) di bursa Tokyo Commodity Exchange. Harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak 1 Oktober.
Adapun kontrak diperdagangkan senilai 265,5 yen pada pukul 10.17 waktu setempat atau pukul 07.17 WIB dan harganya naik 4,4% pekan ini atau kenaikan pertama sejak lima hari hingga 20 September.
Nilai tukar yen turun ke 98,37 per dolar sekaligus level terendah dalam bulan ini. Sedangkan perdebatan antara legislator Republik dan Presiden Barack Obama akan terus berlangsung terkain peningkatan batas utang.
“Optimisme As akan menghindar dari gagal bayar utang mendorong investor membeli kembali aset yang lebih berisiko,” ujar said Kazuhiko Saito, analis pada perushaan broker Fujitomi Co. sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (11/10/2013).
Dia menambahkan pelemahan yen menjadi dukungan bentuk lain dari kontrak di Tokyo.
Harga karet untuk pengiriman Januari di bursa Shanghai Futures Exchange naik 0,7% menjadi 20.450 yuan (US$3.344) per ton kemarin.
Adapun harga karet Thailand free-on-board turun 0,3% menjadi 79,25 baht (US$2,52) per kilogram kemarin, menurut Rubber Research Institute of Thailand. (ra)