Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun setelah pemerintah AS melaporkan peningkatan cadangan minyak ke level tertinggi, sedangkan sejumlah kilang minyak mengurangi pemrosesan minyak mentah.
Harga minyak turun ke level terendah dalam empat pekan setelah Lembaga Informasi Energi (EIA) menyatakan suplai minyak naik 6,81 juta barel pekan lalu atau lebih dari empat kali perkiraan para analis yang disurvei Bloomberg. Tingkat operasi penyulingan minyak menurun 86% atau level terendah dalam lima bulan. WTI juga turun setelah perdebatan untuk mengakhiri penghentian anggaran belanja pemerintah (shutdown) dan penaikan batas utang masih belum menemui solusi.
“Peningkatan cadangan minyak jelas berdampak pada penurunan harga. Kebuntuan pembicaraan soal shutdown memicu ancaman dan kami harus besiap-siap untuk kemungkinan resesi,” ujarnya Michael Lynch, presiden Strategic Energy & Economic Research di Massachusetts sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (10/10/2013).
Kontrak WTI untuk pengiriman November turun US$1,88 atau 1,8% menjadi US$101,61 per barel di bursa New York Mercantile Exchange. Penurunan itu tercatat sebagai yang tertinggi per hari sejak 10 September. Harga minyak US$101,95 sebelum laporan dikeluarkan pada pukul 10.30 atau pukul 09,30 WIB tadi malam.
Volume seluruh kontrak diperdagangkan 6,1% di atas rata-rata 100 hari. Sedangkan Kontrak Brent untuk pengiriman November turun $1,10 atau 1% menjadi US$109,06 per barel di bursa London. Nilai perdagangan tercatat 12% di atas rata-rata 100 hari.