Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF Turunkan Perkiraan Pertumbuhan, Harga Karet pun Melemah

Bisnis.com, JAKARTA - Harga karet bergerak turun setelah sepekan menguat menyusul langkah Dana Moneter Internasional atau IMF(International Monetary Fund) menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini dan tahun depan sehingga memicu

Bisnis.com, JAKARTA - Harga karet bergerak turun setelah sepekan menguat menyusul langkah Dana Moneter Internasional atau IMF(International Monetary Fund) menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini dan tahun depan sehingga memicu kekhawatiran permintaan akan melemah terhadap komoditas tersebut.

Kontrak untuk pengiriman Maret di bursa Tokyo Commodity Exchange turun hingga 1,1% menjadi 261,2 yen pe kilogram (US$2.688 per metrik ton) dan diperdagangkan pada 263,1 yen pada pukul 10.30 waktu setempat atau pukul 07.30 WIB. Kontrak karet dilaporkan naik ke level tertinggi dalam lima pekan kemarin dan tercatat sebagai level tertinggi sejak 30 September.

Pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 2,9% tahun ini dan 3,6% tahun depan, menurut IMF kemarin. Padahl, prediksi pada Juli masing-masing sebesar 3,1% dan 3,8%. Lembaga itu mengingatkan gagal bayar utang pemerintah AS akan “merusak” perekonomian dunia, sedangkan arus pelarian modal akan memperlemah posisi pasar negara berkembang.

“Perlambatan pertumbuhan di negara berkembang akan menurunkan permintaan terhadap karet,” ujar Hideshi Matsunaga, seorang analis pada perusahaan broker ACE Koeki Co. di Tokyo sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (9/10/2013).

Harga karet untuk pengiriman Januari di bursa Shanghai Futures Exchange turun 0,2% menjadi 20.550 yuan (US$3.356) per ton. Karet Thailand free-on-board naik 1,9% menjadi 79,5 baht (US$2,53) per kilogram kemarin, menurut Rubber Research Institute of Thailand.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper