Bisnis.com, JAKARTA— Analis sekuritas saat memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) selalu menyertakan kisaran support dan resistance.
Level support dan resistance diperlukan untuk memprediksi kapan saham sebaiknya dibeli, atau kapan waktu untuk melepasnya kembali ke pasar.
Dalam diagram baik resistance maupun support merupakan garis horizontal. Bedanya resistance untuk titik harga tertinggi saham, sedangkan support di level rendah harga saham.
Bursa Efek Indonesia mengartikan support level adalah batasan suatu harga di mana analisa teknikal mempercayai di level harga tersebut permintaan saham atau komoditi tersebut akan dibeli.
Biasanya pemilihan support dilakukan dengan menarik garis horizontal pada titik harga saham teredah, lalu harga kembali naik.
Resistance level merupakan kebalikan dari support yaitu batasan di mana analisa teknikal mempercayai bahwa jika harga mencapai level tersebut maka investor akan menjual sahamnya.
Garis horizontal dibuat saaat saham mencapai harga tertinggi,lalu kemudian berbalik turun. (ltc)